Rabu, 14 Oktober 2015
Ingin Puas Bersama
Dr Boyke yang terhormat,
Satu hal yang paling saya sukai dari perilaku pasangan saya (suami) ketika
berhubungan intim adalah suami saya suka sekali menjilati bagian leher.
Dengan begitu, biasanya saya cepat sekali terangsang. Apalagi, kalau
tangan suami mulai usil ke sana dan ke mari, saya seringkali merasa
kelenjotan. Masalahnya, dalam kondisi demikian, suami saya
seringkali kurang tanggap. Ada kesan suami saya sering terlalu mengulurulur
waktu. Padahal, saya inginnya, kalau sudah demikian, suami
langsung masuk ke "permasalahan utama". Akibatnya, saya seringkali
orgasme, mencapai kepuasan duluan. Sementara suami kelihatan masih
tenang-tenang saja. Ketika suami mulai bernafsu dan memburu mencapai
kepuasan, saya telanjur kelelahan.
Dokter Boyke, apakah saya punya kelainan, terlalu cepat
terangsang? Bagaimana cara meminta suami, agar ketika
melakukan hubungan seks, kami dapat mencapai kepuasan
bersama-sama?
Suci Arifin, Jembatan Lima, Jakarta Barat
Jawab:
Fore play (permainan pendahuluan) dengan menjilati dan mencium leher
merupakan hal yang wajar karena leher merupakan titik erogen (daerah
yang peka rangsang). Pada beberapa wanita yang mudah terangsang,
rangsangan titik-titik tersebut sudah dapat membuat orgasme tanpa
harus melakukan proses senggama. Lamanya fore play biasanya sekitar 15
menit, jika dilakukan lebih dari 15 menit bukan mengulur-ngulur waktu,
namun memberikan kesempatan agar seluruh titik erogen mendapat
rangsangan yang cukup.
Tidak perlu cemas jika anda mencapai orgasme terlebih
dahulu, karena hal tersebut merupakan hal yang normal.
Memang, beberapa pasangan menginginkan orgasme dicapai
secara bersama sehingga seks mencapai lebih "indah".
Mungkin kalau Anda menginginkan hal itu, Anda bisa
memberi isyarat bahwa Anda sudah hampir mencapai orgasme, sehingga suami dapat segera melakukan penetrasi
penis. Melalui suatu komunikasi yang baik tanpa perasaan malu,
Anda bisa memintanya pada suami, sehingga Anda dapat
mencapai kepuasan bersama. Saya yakin suami pun akan
dengan senang melakukannya, bukankah seks bertujuan
untuk kepuasan bersama?
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar