Senin, 14 September 2015

Namanya Juga Santri Banyak Akalnya

Namanya juga santri, waktu perang pun masih sempat guyon.
Nah, ceritanya, saat menghadapi Sekutu yang mau menggempur Surabaya, November 1945, beberapa ulama memfatwakan para pejuang haram hukumnya disersi alias mundur! Pilihannya cuma maju dengan resiko gugur atau mundur tapi berdosa.
Semua pejuang manggut-manggut tegang mendengarkan pembacaan keputusan ini. Hingga ada yang mengacungkan tangan,
"Jadi harus MAJU berperang dan haram MUNDUR, ya pak kiai?"
"Ya!"
"Kalau jalan MENYAMPING MIRING boleh nggak?"
"Lha sampeyan ini manusia apa kepiting, heh?"
Grrrrrrr....